RPP ETIKA PROFESI KD 9 - SEMESTER 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati
dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja etika profesi pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja etika profesi Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B.
Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri
karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola
administrasi keuangan entitas.
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah
dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
2.1 Memiliki
motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami
pengetahuan dasar tentang etika
profesi dalam bidang keuangan dan akuntansi.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip
etika profesi bidang keuangan
dan akuntansi
2.3 Menghargai
kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam
menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam.
3.9 Menganalisis kendala-kendala
komunikasi bisnis
4.9 Memberikan solusi dalam mengatasi kendala komunikasi bisnis
C.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model
pembelajaran Inkuiri, peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi kendala dalam komunikasi
bisnis dengan tepat
2. Mengidentifikasi penyebab terjadinya
kendala komunikasi bisnis dengan tepat
3. Mengantisipasi kendala dalam komunikasi
bisnis dengan tepat
4. Menciptakan solusi akibat terjadinya kendala dalam komunikasi bisnis dengan tepat
D.
Materi Pembelajaran :
·
Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan
seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut
kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan
organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya
kepada pelanggan. Di sisi lain, proses manajemen, adalah suatu aktivitas
komunikasi. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
a.
Struktur komunikasi yang buruk
Struktur
komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis.
Tidak penting apakah audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan
sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang
disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik,
mengikuti pola :
- pembukaan
- isi
-
penutup
b.
Penyampaian yang lemah
Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
c.
Penggunaan media yang salah
Pesan
yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari
audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada
saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan
VIP yang berpotensi besar pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari
klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
e.
Salah Audience
Topik
yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai
contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan
Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang analisis situasi politik
dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan
penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil
pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
f.
Lingkungan yang mengganggu
Dari
semua hambatan yang ada dalam sebuah komunikasi bisnis, terdapat cara
mengatasinya apabila itu terjadi. Walaupun tidak ada yang mengharapkan hambatan
itu terjadi, namun hambatan itu bisa saja terjadi dalam bentuk komunikasi
apapun, karena komunikasi dilakukan dengan banyak jenis orang, dengan cara yang
berbeda-beda. Cara mengatasinya adalah;
1.Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong
masukan dan feedback dari karyawan
2.Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi
layer, informasi lebih cepat
3.Mempromosikan komunikasi horizontal, meningkatkan
moral, menambah ide-ide
4.Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi
seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan.
E. Media,
Alat dan Sumber Belajar :
a. Media Belajar
- Power Point
- Video
b. Alat
- Laptop
- LCD
- Speaker
c. Sumber Belajar
- Buku paket Etika Profesi dari Kemendikbud
- Modul Etika Profesi, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta
- Buku Paket Etika Profesi referensi lain
- Lembar Kerja Siswa (LKS) Etika Profesi
- Media massa cetak dan elektronik
F. Metode
Pembelajaran :
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
b. Model pembelajaran Inkuiri
Posting Komentar untuk "RPP ETIKA PROFESI KD 9 - SEMESTER 2"