Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Ada beberapa definisi analisis laporan keuangan menurut para ahli sebagai berikut:

  1. Menurut Harjito dan Martono (2011:51), Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi.
  2. Menurut Harahap (2011:190), Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Berdasarkan pendapat oleh beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan yang melibatkan neraca dan laba rugi untuk

mendapatkan informasi kondisi keuangan suatu perusahaan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

B. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2013:69), terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai yaitu sebagai berikut:

  1. Analisis vertikal (statis) merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan perusahaan dari periode ke periode.
  2. Analisis horizontal (dinamis) merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode.
Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain. Disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, menurut Kasmir (2013:70) terdapat jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan sebagai berikut:

  1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan, yaitu analisis dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
  2. Analisis trend, yaitu analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu.
  3. Analisis persentase per komponen, yaitu analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di laporan neraca maupun laporan laba rugi.
  4. Analisis sumber dan penggunaan dana, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode.
  5. Analisis sumber dan penggunaan kas, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode.
  6. Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
  7. Analisis kredit, yaitu analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank.
  8. Analisis laba kotor, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode.
  9. Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas atau break even point, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

C. Pengertian Laporan Keuangan


Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (2015) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Sedangkan menurut Harahap (2015:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah suatu bentuk pelaporan hasil akhir dari proses akuntansi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu.


D. Tujuan Laporan Keuangan


Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (2015), tujuan dari laporan keuangan ialah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik.


E. Jenis-jenis Laporan Keuangan


Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (2015), komponen keuangan yang lengkap terdiri atas:

  1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
  2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.
  3. Laporan perubahan ekuitas selama periode.
  4. Laporan arus kas selama periode.
  5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dari informasi penjelasan lain.
  6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restropektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan.

F. Analisis Rasio


Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi (Kasmir, 2013:72). Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun, seorang analis dapat mempelajari komposisi perubahan yang terjadi dan menentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi keuangan dan kinerja keuangan selama waktu tersebut. Analisis rasio keuangan dapat dibedakan berdasarkan laporan keuangan yang dianalisis (Agus Harjito dan Martono, 2011:53), yaitu:
  1. Analisis individual, yaitu analisis yang dilakukan pada unsur-unsur yang ada pada salah satu laporan keuangan, misalnya analisis rasio bagi unsur-unsur yang ada pada laporan neraca saja atau laporan laba rugi saja.
  2. Analisis silang, yaitu analisis rasio yang melibatkan unsur-unsur yang ada pada laporan neraca dan sekaligus yang ada pada laporan laba rugi.
Menurut Hery (2017:140) kegunaan analisis rasio keuangan bagi tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan adalah sebagai berikut:
  1. Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan.
  2. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank yang menganalisis rasio-rasio untuk mengidentifikasi kemampuan debitur dalam membayar hutang-hutangnya.
  3. Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

G. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis (Hery, 2017:140) yaitu :
  1. Rasio merupakan angka-angka yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
  2. Rasio dapat mengidentifikasi posisi perusahaan dalam industri.
  3. Rasio sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
  4. Dengan rasio, lebih mudah untuk melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

H. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan

Menurut Hery (2017:140) analisis rasio keuangan juga memiliki kelemahan atau keterbatasan sebagai alat analisis yaitu:
  1. Kesulitan mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis, khususnya apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
  2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan rasio yang berbeda pula, misalnya perbedaan dalam metode penyusutan aset tetap atau metode penilaian persediaan.
  3. Data yang digunakan untuk melakukan analisis rasio bisa jadi merupakan hasil dari sebuah manipulasi akuntansi, di mana telah bersikap tidak jujur dalam penyusunan laporan keuangan dan tidak netral dalam menyajikan angka-angka laporan keuangan sehingga hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.

I. Jenis – Jenis Rasio Keuangan

Ada empat jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan (Agus Harjito dan Martono, 2011:53) yaitu:

a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dapat diukur dengan dua rasio yaitu:
  1. Current Ratio (Rasio Lancar)
  2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

b. Rasio Solvabilitas (solvability ratio)

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas dapat diukur dengan dua rasio yaitu:
  1. Debt To Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Modal Sendiri)
  2. Debt to Total Assets (Rasio Hutang terhadap Aktiva)

c. Rasio Profitabilitas (profitability ratio)

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dari pendapatan yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan tiga rasio yaitu:
  1. Net Profit Margin (NPM)
  2. Return On Assets (ROA)
  3. Return On Equity (ROE)

d. Rasio Aktivitas (activity ratio)

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola aset-asetnya. Rasio aktivitas dapat diukur dengan tiga rasio yaitu:
  1. Receivable Turnover (Perputaran Piutang)
  2. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)
  3. Total Assets Turnover (Perputaran Aktiva)

Posting Komentar untuk "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN"